Mungkinkah kita membebaskan para remaja kita dari belenggu penyalahgunaan narkoba?
Jawabnya tentu sangat mungkin. Semuanya itu tentu tergantung pada usaha kita bersama yang didukung oleh pemerintah dan segenap komponen masyarakat. Prinsipnya, kita harus berupaya keras tidak saja membendung/membatasi semakin maraknya peredaran narkoba melalui pengawasan dan pembersihan suatu kawasan dari narkoba dengan segala bentuknya, tetapi juga tak jemu-jemunya menyadarkan para remaja akan bahaya penyalahgunaan narkoba serta melakukan pembinaan yang intensif pada remaja yang telah terlibat kasus penyalahgunaan narkoba. Tidak kalah pentingnya, kita harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi remaja sehingga mereka memiliki ketahanan yang cukup untuk terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Lingkungan kondusif yang kami maksudkan bukan hanya lingkungan dalam keluarga dan sekolah, tetapi juga lingkungan masyarakat.
Dalam lingkungan keluarga, orang tua berkewajiban memberikan kasih sayang yang cukup terhadap para remajanya. Mereka tidak boleh cepat marah dan main pukul tatkala sang remaja melakukan kesalahan baik dalam tutur kata, sikap maupun perbuatannya, tanpa diberi kesempatan untuk membela diri. Sebaliknya orang tua harus bersikap demokatis terhadap anaknya. Anak harus diposisikan sebagai insan yang juga membutuhkan penghargaan dan perhatian. Tidak cukup hanya diperhatikan kebutuhan fisiknya, tetapi juga kebutuhan psikisnya. Sehingga komunikasi yang hangat antara orang tua dan anak-anaknya menjadi langkah utama yang jitu untuk menjalin hubungan yang harmonis agar sang remaja menjadi tenteram dan nyaman tinggal dirumah. Jadi mereka tidak membutuhkan pelampiasan atau pelarian di luar rumah tatkala menghadapi persoalan yang rumit.
Selanjutnya dalam lingkungan sekolah, pihak sekolah berkewajiban memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang narkoba sebagai bentuk antisipasi terhadap informasi serba sedikit namun salah tentang narkoba yang selama ini diterima dari pihak lain. Pihak sekolah juga perlu mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan narkoba dalam rangka mencegah dan mengatasi meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, seperti melakukan pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap siswa baik dengan melibatkan pihak lain (kepolisian, komite sekolah, orang tua), menggiatkan kegiatan ekstra kurikuler yang bermanfaat, serta mengembangkan suasana yang nyaman dan aman bagi remaja untuk belajar. Di samping itu pihak sekolah perlu berupaya keras ”mensterilkan” lingkungan sekolah dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba, dengan tidak membolehkan sembarang orang memasuki lingkungan sekolah tanpa kepentingan yang jelas dan mencurigakan.
mungkin kebutuhan narkoba ittu seharusnya hanya di gunakan untuk kegiatan medis untuk menangani pasien . apabila dikonsumsi secara berlebihan yang dalam hal ini diistilahkan dengan penyalahgunaan, akan menimbulkan berbagai efek negatif. Sebab secara detil, pecandu narkoba akan mengalami penderitaan lahir batin yang luar biasa. Mulai dari mata nerocos, hidung meler-meler, mual-mual sampai muntah, diare, tulang dan sendi nyeri, tidak bisa tidur serta tidak doyan makan, selalu curiga, mudah emosi, hingga selalu gelisah, kacau dan sering mengalami halusinasi penglihatan. Penderitaan ini masih harus ditambah dengan adanya rasa hampa, depresi, ingin mati, tekanan darah meningkat sampai bisa stroke. Dengan mengingat segala efek negatif penyalahgunaan narkoba tersebut, sudah selayaknya remaja-remaja di Indonesia dibebaskan dari narkoba. Karena dampaknya sungguh-sungguh tidak sepadan dengan manfaat yang diperoleh.